Selasa, 23 Oktober 2007

Matsya (Sang Ikan)

Dalam ajaran Agama Hindu, Matsya Awatara (Sansekerta: मत्‍स्‍य ; matsya, berarti ikan), dalam dasa Awatara, adalah Awatara Wisnu yang pertama, yang muncul pada masa Satya Yuga, pada masa pemerintahan Maharaja Manu, putera Vivasvan Sang Dewa matahari, yang diyakini sebagai ayah umat manusia masa kini. Matsya Awatara turun ke dunia untuk memberitahu raja Manu mengenai bencana air bah yang akan melanda bumi. Beliau memerintahkan raja Manu untuk segera membuat perahu besar.

Oleh beberapa orang, karena temanya sama, kisah ini disamakan dengan kisah Nabi Nuh, yang konon membuat bahtera besar untuk melindungi umatnya dari bencana air bah yang melanda bumi. Kisah dengan tema yang sama juga ditemukan di beberapa negara, seperti kisah dari Vietnam dan dari Yunani.

Kisah Matsya Awatara

Pada suatu hari, saat raja Manu mencuci tangan di sungai, seekor ikan kecil menghampiri tangannya dan raja tahu ikan itu meminta perlindungan. Akhirnya beliau memelihara ikan tersebut. Beliau menyiapkan kolam kecil sebagai tempat tinggal ikan tersebut.

Namun lambat laun ikan tersebut bertambah besar, hampir memenuhi seluruh kolam. Akhirnya beliau memindahkan ikan tersebut ke kolam yang lebih besar. Kejadian tersebut terus terjadi berulang-ulang sampai akhirnya beliau sadar bahwa ikan yang ia pelihara bukanlah ikan biasa.

Akhirnya melalui upacara, diketahuilah bahwa ikan tersebut merupakan penjelmaan Dewa Wisnu. Beliau menyampaikan kabar bahwa di bumi akan terjadi bencana air bah yang sangat hebat. Beliau berpesan agar raja Manu membuat sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan diri dari banjir besar, dan mengisi bahtera tersebut dengan berbagai makhluk hidup yang setiap jenisnya berjumlah sepasang (betina dan jantan). Akhirnya amanat tersebut dipatuhi. Raja Manu beserta pengikutnya selamat dari bencana.

Kisah Matsya Awatara selengkapnya terdapat dalam kitab Matsyapurana.

Tidak ada komentar:

 


template by : uniQue  |    modified by : Seputar Bali