Waraha Dalam ajaran Agama Hindu Waraha Awatara (Sansekerta: वाराह ; Varaha Avatāra) adalah Awatara ketiga dari Dewa Wisnu yang berwujud babihutan. Awatara ini muncul pada masa Satya Yuga, dimana pada waktu itu ada seorang raksasa bernama Hiranyaksha, adik raksasa Hiranyakashipu, yang hendak menenggelamkan Pertiwi (planet bumi) ke dalam lautan kosmik, suatu tempat antah berantah di ruang angkasa. Melihat dunia belum waktunya kiamat, Dewa Wisnu menjelma menjadi babihutan yang memiliki dua taring panjang mencuat. Pertempuran antara raksasa Hiranyaksha dan Dewa Wisnu berlangsung sengit. Konon pertarungan ini terjadi ribuan tahun yang lalu dan memakan waktu ribuan tahun pula. Pada akhirnya, Dewa Wisnu yang menang.
Setelah beliau memenangkan pertarungan, beliau mengangkat Bumi seperti bola dengan dua taring nya yang panjang muncuat, dari lautan Kosmik, dan meletakkan Bumi kembali pada orbitnya. Setelah itu, Dewa Wisnu menikahi Dewi pertiwi dalam wujud Awatara tersebut.
Waraha Awatara dilukiskan sebagai Babi hutan yang membawa planet Bumi dengan kedua taringnya dan meletakkan nya diatas Hidung, didepan mata. Kadang dilukiskan sebagai manusia berkepala Babi hutan, dengan dua taring menyangga bola dunia, bertangan empat, masing - masing membawa Cakra, trompet dari kulit kerang, teratai, dan Gada.
Nama Lain
* Bhuvaraghan
* Varaghan
* Varha
* YagnaVaraha
* SreeVaraham
* AdhiVaraha
Selasa, 23 Oktober 2007
Waraha (Sang babi hutan)
Diposting oleh anumurama di 22.04
Label: Dewa Wisnu, Seputar Bali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar